Bahasa Ragam Ilmiah

 
 
Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia

a. Sebagai lambang kebangsaan bangsa

b. Sebagai lambang identitas nasional

c. Sebagai alat pemersatu bangsa

d. Sebagai alat penghubung antar daerah,antar warga,dan antar budaya

e. Sebagai bahasa negara

f. Sebagai pengantar dunia pendidikan

g. Sebagai alat penghubung nasional untuk kepentingan pembangunan dan pemerintahan

h. Sebagai alat pengembang pengetahuan,teknologi,dan budaya 

BAHASA RAGAM ILMIAH

Dalam ragam bahasa ilmiah dikenal istilah makna kata. Makna kata tersebut ada 2 jenis, yaitu:

a. Makna denotasi (makna lugas)

b. Makna konotasi (makna kias)

1. Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah

Penggunaan bahasa dalam berbagai karya ilmiah adalah sebagai berikut:

a. Laporan berbentuk naskah

Contoh: artikel makalah, laporan hasil penelitian, laporan surat

b. Skripsi (pada S1), Tesis (pada S2), Desertasi (pada S3)

c. Laporan pekerjaan yang berbentuk surat/naskah

d. Laporan pertanggung jawaban

Contoh: laporan kegiatan, keuangan, laporan pemegang saham

2. Ciri-Ciri Bahasa Ragam ilmiah

a. Cendikiaà mampu mengungkapkan hasil berfikir secara logis

b. Lugas dan logis lugas adalah jelas dan mudah dimengerti. Sedangkan logis adalah sesuai dengan logika dan dapat diterima akal sehat.

c. Jelas bahasa memiliki struktur kalimat dan makna yang jelas

d. Padat dan ringkas padat merupakan pola pikir yang tidak tercampur dengan unsur lain sehingga lebih terarah. Sedangkan ringkas merupakan tidak menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan.

e. Formal dan objektif formal adalah komunikasi secara resmi, sehingga bahasa yang berlaku dalam situasi formal yang mencakup seluruh tataran kebahasaan. Sedangkan objektif adalah sesuatu yang dapat diukur kebenarannya secara umum.

f. Gagasan sebagai pangkal tolak bahasa karya ilmiah berorientasi pada gagasan, bukan pada penulis.

g. Penggunaan istilah teknis bahasa yang digunakan sesuai bidang keilmuan masing-masing.

h. Konsisten penulisan karya ilmiah dari tataran terkecil sampai terbesar dan terluas.

3. Struktur Bahasa Ragam Ilmiah

Ejaan adalah lambing bunyi dan ujaran. Ejaan memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut :

a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa.

b. Landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan.

c. Penyaring masuknya bahasa lain di Indonesia.

EYD (ejaan yang disempurnakan) disahkan oleh pemerintah pada tanggal 16 Agustus 1972.

4. Aspek-Aspek Ejaan

Aspek-aspek ejaan antara lain:

a. Pengaturan huruf

- Huruf Romawi (tegak)

- Huruf Italic (miring).

b. Pengejaan kata.

c. Pemenggalan kata.

d. Pemakaian huruf.

e. Penulisan kata.

f. Pemakaian tanda baca.

5. Struktur Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah : Kata, Frasa, Klausa, Diksi

Kata adalah suatu satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dengan makna bebas.

Fungsi jenis kata :

a. Melambangkan pikiran atau gagasan yang abstrak menjadi kongkrit.

b. Membentuk macam-macam struktur kalimat.

c. Memperjelas makna gagasan kalimat.

d. Membentuk satuan makna sebuah frasa, klausa, dan kalimat.

e. Membentuk gaya pengungkapan sehingga menghasilkan karangan yang dapat dipahami dan dinikmati.

f. Mengungkapkan berbagai jenis ekspresi : berita, argumentasi, pidato, dan diskusi.

g. Mengungkapkan bebagai sikap setuju, menolak dan menerima.
 
JENIS KELAS KATA

1. Verba (kata kerja)

a. Bentuk morfologis : - verba dasar (tanpa imbuhan)

                                  : - verba turunan (ada imbuhan)

b. Bentuk perilaku sintaksis : sifat verba dalam hubungannya dengan kata lain dalam bentuk frasa (kelompok kata), klausa (anak kalimat), dan kalimat. Dengan memperhatikan fungsi dan perilaku dalam kalimat (sintaksis).

2. Adjectival

Adjectival didampingi oleh kata paling, agak, lebih, dan sangat. Contoh : sangat besar.

3. Nomina

Nomina ditandai dengan ketidakdapatannya bergabung dengan kata tidak, tetapi dapat dinegatifkan dengan kata bukan.

4. Pronomina

Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu kenomina lain dan berfungsi menggantikan nomina.

5. Numeralia

a. Tatarif (tidak tentu)

b. Takrif (tertentu)

6. Adverbia

Adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjectiva, nomina prediaktiv atau kalimat.

a. Dalam kalimat adverbia dapat mendampingi adjectival, numeralia atau proposisi

b. Proposisi adalah kata yang terletak didepan kata lain sehingga berbentuk frasa

7. Introgativ

Introgativ berfungsi sebagai pengganti sesuatu yang akan diketahui pembicara atau mengukuhkan sesuatu yang telah diketahui.

8. Demonstrativa

Demontrativa menunjukkan sesuatu didalam atau diluar wacana.

9. Artikula

Artikula biasanya mendampingi nomina dan verba. Seperti : si, para, sang, kaum, dan umat.

KALIMAT EFEKTIF

Ciri-ciri kalimat efektif adalah :

a. Logis

b. Kehematan

c. Paralelan

d. Kesepadanan

e. Kecermatan

f. Ketegasan
 
PARAGRAF

1. Paragraf adalah karangan mini.

2. Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat dan tersusun secara runtut, dan logis dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara utuh dan padu.

3. Paragraf adalah bagian dari satu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya.

1. Fungsi Paragraf

a. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan member bentuk suatu pikiran dan perasaan dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam satu kesatuan.

b. Menandai peralihan/pergantian gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa paragraf. Mengganti paragraf berarti mengganti pikiran.

c. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembaca.

d. Memudahkan pengembangan topic karangan kedalam satuan unit pikiran terkecil.

e. Pengendalian variabel terutama yang terdiri atas variabel.

2. Syarat Utama Paragraf Yang Baik

a. Kesatuan paragraf (kesatuan pikiran)à paragraf dapat berupa beberapa kalimat, berisi 1 pikiran.

b. Kepaduan paragraf dinyatakan padu apabila dibangun dengan kalimat-kalimat logis. Hubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf menghasilakan kejelasan struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf yang padu.

c. Ketentuan paragraf kesempurnaan paragraf cara ketuntasan

d. Konsistensi sudut pandang dalam paragraf

e. Keruntutan paragraf penyusunan gagasan dalam karangan gagasan demi gagasan disajikan runtut bagaikan air yang mengalir yang tidak pernah putus. Karangan yang runtut mudah dibaca, dapat dipahami dengan mudah, dan menyenangkan pembaca.

3. Jenis Paragraf

a. Paragraf pengantar paragraf pembuka yang menunjukkan pokok persoalan yang mendasari permasalahan.

b. Paragraf pengembang paragraf mengurai/menerangkan gagasan pokok karangan.

c. Paragraf peralihan paragraf penghubung yang terletak diantara 2 paragraf utama. Paragraf ini relatif pendek berfungsi untuk memudahkan pikiran pembaca beralih kepada paragraf lain.

d. Paragraf penutup menyatakan karangan sudah selesai. Terdapat penegasan dari isi sebuah paragraf.

4. Pengembangan Paragraf

Harus ditulis logis dan sesuai dengan standart nalar. Kebenaran gagasan dapat diukur. 

a Secara alamiah

- didasarkan pada urutan ruang dan waktu

- urutan ruang : membawa pembaca dari satu titik ke titik lainnya.

b. Klimaks-antiklimaks

- klimaks : adanya masalah

- antiklimaks : penyelesaian masalah

c. Deduksi

à proses penalaran dengan meyebutkan gagasan utama yang bersifat umum dan dilanjutkan dengan gagasan yang bersifat khusus.

5. Paragraf Berdasarkan Fungsinya

a. Perbandingan dan pertentangan.

- Pertentangan : proses argumentasi dengan penolakan.

- Menjelaskan paparan dengan perbandingan

b. Analogi.

- Paragraf yang membandingkan sesuatu, digunakan penulis untuk membandingkan sesuatu yang dikenal luas dengan yang tidak dikenal.

c. Sebab akibat.

- Sebab bisa berfungsi sebagai pikiran utama

- Akibat bisa berfungsi sebagai pikiran penjelas
 
MENULIS KARYA ILMIAH

1. Proses kreatif

a. Persiapan (pra penulisan)à ketika seseorang merencanakan/mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, dan tafsiran terhadap realita.

b. Inkubasi à saat seseorang memproses informasi yang dimiliki sehingga menghantarkan temuannya pada pemecahan masalah.

c. Iluminasi apa yang telah lama dipikirkan, baru didapat idenya.

d. Ferifikasi/efaluasi apa yang sudah ditulis dari hasil iluminasi, diperiksa kembali dan disusun sistematis.

2. Langkah-langkah menulis karya ilmiah

a. Merencanakan

b. Mengumpulkan bahan

c. Menentukan tujuan dan bentuk

d. Menentukan pembaca

e. Memilih topic dan judul.

Komentar