Saya yakin anda sangat mengenal cacing yang ada di tanah. Bentuk yang menggelikkan bagi sebagian orang. Namun sebagian lainnya berani memegang bahkan digunakan untuk umpan memancing atau memberi makan peliharaan anda di rumah. Namun cacing yang satu ini akan membuat anda berfikir lebih banyak untuk memegangnya.
Bobbit (Eunice aphroditois), yah, nama yang aneh. Cacing ini beralamat di lautan hangat di seluruh dunia, termasuk Indo-Pasifik dan Atlantik. Cacing ini benar-benar berbahaya.
Cacing bobbit ini berburu mangsanya dengan cara yang paling mengerikan yang bisa dibayangkan, menyembunyikan sebagian besar tubuhnya (yang bisa mencapai 3 meter) dengan menggali dasar laut, menyisakan beberapa inci dari tubuhnya di permukaan dasar laut, dan menunggu.
Dengan menggunakan lima antena, cacing Bobbit mengindra mangsanya yang lewat, menyergapnya dengan bagian-bagian mulutnya yang sangat berotot, yang disebut pharynx.
Penyergapan ini dilakukannya dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa yang dapat membelah ikan menjadi dua potong.
Penyergapan ini dilakukannya dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa yang dapat membelah ikan menjadi dua potong.
Para ilmuwan berpikir bahwa eunicid menyuntikkan beberapa toksin yang melumpuhkan atau membunuh mangsa mereka, sehingga dapat dengan aman mereka telan, terutama jika mangsa mereka lebih besar dari mereka dan kemudian dicerna melalui usus.
Asal nama cacing ini sendiri, "Bobbit" tidak diketahui secara jelas. Bahkan, para ilmuwan tidak bisa sepakat tentang bagaimana menggolongkan mahluk ini.
"Kita mungkin benar-benar memiliki tidak hanya spesies yang berbeda, tetapi genre yang berbeda dari cacing tersebut," kata Schulze, seorang ahli biologi kelautan di A & M University di Galveston, Texas.
"Pola-pola warna dapat bervariasi, dan kita benar-benar tidak tahu berapa banyak spesies yang ada pada mahluk ini."
"Kita mungkin benar-benar memiliki tidak hanya spesies yang berbeda, tetapi genre yang berbeda dari cacing tersebut," kata Schulze, seorang ahli biologi kelautan di A & M University di Galveston, Texas.
"Pola-pola warna dapat bervariasi, dan kita benar-benar tidak tahu berapa banyak spesies yang ada pada mahluk ini."
Masalah rumit adalah proses pengawetan. Menurut Schulze, spesimen yang tersedia bagi para ilmuwan telah direndam dalam formalin atau etanol, yang sayangnya dapat melarutkan warna warni cantik mereka.
Dan ahli biologi kelautan tidak menemukan cacing Bobbit terlalu sering di alam liar. Namun pernah beberapa kali terjadi, cacing bobbit muncul dalam akuarium, seperti kraken, siap untuk membuat aquarium berantakan.
Aquarium
Sebuah toko ikan hias di Woking, Inggris mengalami kejadian aneh dengan menghilangnya sejumlah ikan di akuarium-akuarium mereka tanpa penyebab yang jelas. Setelah melakukan investigasi selama berbulan-bulan, akhirnya mereka menemukan sang pelaku, seekor cacing Bobbit.
Cacing Bobbit merupakan spesies cacing laut yang hidup dalam kedalaman hingga 50 meter sehingga kemunculannya dalam akuarium sangat tidak biasa. Cacing ini diyakini terbawa ombak dan bersembuyi di dalam batu dan material lainnya hingga terbawa tidak sengaja ke dalam akuarium.
Cacing Bobbit ini diyakini hidup cukup lama di dalam akuarium mengingat ukurannya yang sangat besar saat ditemukan, yaitu 1,07 meter. Selama masa hidupnya di akuarium toko hias, cacing ini tumbuh dengan memakan ikan-ikan dalam akuarium yang berkapasitas 200 galon air.
Cacing Bobbit merupakan spesies cacing laut yang hidup dalam kedalaman hingga 50 meter sehingga kemunculannya dalam akuarium sangat tidak biasa. Cacing ini diyakini terbawa ombak dan bersembuyi di dalam batu dan material lainnya hingga terbawa tidak sengaja ke dalam akuarium.
Cacing Bobbit ini diyakini hidup cukup lama di dalam akuarium mengingat ukurannya yang sangat besar saat ditemukan, yaitu 1,07 meter. Selama masa hidupnya di akuarium toko hias, cacing ini tumbuh dengan memakan ikan-ikan dalam akuarium yang berkapasitas 200 galon air.
Penemuan mengejutkan ini terjadi karena para staf mengosongkan akuarium mereka akibat kebocoran pada tangki akuarium. Setelah air terkuras habis, para staf bermaksud memindahkan sejumlah batu-batuan yang tersisa pada dasar akuarium, saat itulah mereka menemukan cacing Bobbit yang menggeliat di antara batuan.
Cacing raksasa ini karena gesekan atau hal lainnya membagi tubuhnya menjadi 3 bagian. Bagian ekor dan paling kecil mati dalam beberapa hari sedangkan dua bagian lainnya masih hidup. Para staf kini menempatkannya dalam sebuah tank khusus dan memantau perkembangan atraksi baru bagi toko mereka.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan hal-hal yang positif. Terima Kasih :D