Pondasi Dalam

 
 
Seperti yang kita ketahui, pondasi terdiri dari 2 jenis, pondasi dangkal dan pondasi dalam. Kita akan membahas satu per satu. Setelah kita membahas Pondasi Dangkal, untuk kali ini kita akan membahas mengenai pondasi dalam.
Pondasi dalam adalah jenis pondasi dibedakan dari kedalaman mereka tertanam ke dalam tanah. Ada banyak alasan seorang insinyur geoteknik akan merekomendasikan pondasi dalam ke pondasi dangkal, tetapi beberapa alasan umum adalah beban desain yang sangat besar, tanah yang buruk ada kedalaman dangkal, atau kendala situs (seperti garis properti). Pondasi dalam dapat terbuat dari baja, beton bertulang dan beton pratekan.
 
Pondasi Tiang Pancang (Pile)
 
 
Pile yang digunakan bisa dari kayu, beton ataupun baja. Tiang kayu diperoleh dari batang pohon yang tinggi. Tiang beton sekarang tersedia dalam bentuk persegi, oktagonal, dan lingkaran. Biasanya diperkuat dengan tulangan atau sistem pratekan. Tiang baja dapat berupa pipa baja atau profil balok baja semisal H atau C.
 
Dahulu bila kita memancang dengan tiang pancang kayu, saat tiang mencapai batas ketinggiannya dan belum mencapai kedalaman yang dibutuhkan, tiang pancang kayu akan disambung lagi hingga mencapai batas yang dibutuhkan. Sekarang tiang yang sering di sambung apabila kasus seperti ini terjadi adalah tiang baja, tiang beton pun bisa namun lebih sulit.
 
Memancang tiang memiliki keunggulan tersendiri ketimbang bila kita memakai sistem bor, yaitu tanah yang tergeser akibat pemancangan tiang memadatkan tanh di sekitarnya, sehingga tahanan gesek tanah terhadap tiang semakin besar dan meningkatkan kapasitas dukung tiang.

Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam.
Pondasi Tiang Pancang Kayu
 


Pondasi tiang pancang kayu di Indonesia, dipergunakan pada rumah-rumah panggung di daerah Kalimantan, di Sumatera, di Nusa Tenggara, dan pada rumah-rumah nelayan di tepi pantai.

Pondasi Tiang Pancang Beton
 
 
Pondasi tiang beton dipergunakan untuk bangunan-bangunan tinggi (high rise building). Pondasi tiang pancang beton, proses pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut :
  • Melakukan test “boring” untuk menentukan kedalaman tanah keras dan klasifikasi panjang tiang pancang, sesuai pembebanan yang telah diperhitungkan.
  • Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran tiang pancang.
  • Melakukan pemancangan pondasi dengan mesin pondasi tiang pancang.

 
 

Pondasi Tiang Bor (Bor Pile)
 

 
Pondasi bore pile adalah pondasi tiang dalam berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban bangunan kedalam permukaan tanah. Fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya seperti pancang. Bedanya ada pada cara pengerjaanya. Pengerjaan bore pile dimulai dengan pelubangan tanah dahulu sampai kedalaman yang diinginkan, kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton.

Proses pelaksanaannya pondasi tiang pancang beton cor di tempat sebagai berikut :

  • Melakukan pemboran tanah sesuai kedalaman yang ditentukan dengan memasukkan besi tulangan beton.

  • Memompa tanah bekas pengeboran ke atas permukaan tanah.
  • Mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton, dengan sistem dipompakan dan desakan/tekanan.
  • Pengecoran adukan beton setelah selesai sampai di atas permukaan tanah,
  • Kemudian dipasang stek besi beton sesuai dengan aturan teknis yang telah ditentukan.
Jenis pondasi bor pile
 
1. Bor pile mini crane
 
 

Dengan alat ini bisa dilaksanakan pengeboran dengan pilihan diameter 30 cm, 40 cm, 50 cm, 60 cm hingga 80 cm. Biasanya menggunakan sistem Wet Boring (Bor Basah). dibutuhkan air yang cukup banyak untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan
 
2. Bor pile gawang
 
 
Sama dengan mini crane hanya beda bentuk alatnya saja.
 
3. Bor pile manual
 

 
Alat ini menggunakan tenaga manual untuk memutar mata bornya. Alat yang sederhana, ringkas dan mudah dioperasikan serta tidak bising saat pengerjaan menjadikan cara ini banyak digunakan diberbagai proyek seperti perumahan, pabrik, gudang, pagar dll. kekuranganya terbatasnya pilihan diameter yakni hanya 20 cm, 25 cm, 30 cm dan 40 cm. Tentu saja karena ini berhubungan dengan tenaga penggeraknya yang hanya tenaga manusia. Jadi cara ini kebanyakan digunakan untuk bangunan yang tidak begitu berat.

Komentar

  1. Salam Kenal, ......dari Rony Ardiansyah

    BalasHapus
  2. salam kenal bang.. terima kasih kunjungannya..

    BalasHapus
  3. salam kenal ,kebetulan saya penyedia jasa bor pile dan strauss pile bisa mengunjungi http://www.strausspile.com jika ada yang membutuhkan

    BalasHapus
  4. Salam kenal juga. Terima kasih infonya.

    BalasHapus
  5. "keunggulan tersendiri ketimbang bila kita memakai sistem bor, yaitu tanah yang tergeser akibat pemancangan tiang memadatkan tanh di sekitarnya,"

    Selain keunggulan mungkin bisa dikatakan kekurangan jg dr metode pondasi tiang pancang karena saat tanah bergeser disitu dapat mengganggu /mempengaruhi pondasi di sekitar proyek, hal tersebut yg sering jadi batu sandungan metode pondasi tiang pancang tidak bisa dilaksanakan diarea padat perumahan.
    Makasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan hal-hal yang positif. Terima Kasih :D